TATALAKSANA
SAPI PERAH
1.
Sapi perah pedet dan dara
Ternak perah adalah ternak yang menghasilkan susu
melebihi kebutuhan anak-anaknya. Produksi susu tersebut dapat dipertahankan
sampai waktu tertentu atau selama masa hidupnya walaupun anak-anaknya sudah
disapih atau tidak disusui lagi. Dengan demikian, susu yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan oleh manusia. Sapi perah
merupakan salah satu panghasil protein hewani yang sangat penting Dalam
rangka memenuhi kebutuhan susu tersebut dilakukan peningkatan populasi,
produksi dan produktifitas sapi perah. Karena itu di perlukan
tatalaksana atau manajemen pemeliharaan sapi perah perah yang tepat agar di
dapat produksi yang maksimal.
Manajemen
pemeliharaan pedet yang optimal sejak lahir sangat diperlukan untuk memperoleh
sapi yang mempunyai produksi dan produktifitas yang tinggi yang siap
menggantikan sapi yang sudah tidak berproduksi lagi. Dengan penanganan dan
perawatan yang tepat akan dapat mengoptimalakan performan pedet yang nantinya
benar-benar siap menjadi replacement stock (menggantikan sapi yang sudah
tidak berproduksi lagi).
Pedet adalah anak sapi yang baru lahir hingga umur lepas sapih. Untuk
menghasilkan anak sapi yang cukup kuat salah satu caranya induk sapi yang
bunting sekurang-kurangnya 6 minggu sebelum beranak sudah dikeringkan dan induk
sapi tersebut diberi pakan istimewa dan cukup baik kualitas dan kuantitasnya.
Setelah pedet dilahirkan, merupakan periode yang sangat kritis karena pedet adalah masa depan perusahaan yang nantinya akan dijadikan
replacement stok. Pedet dapat disapih
setelah mampu mengkonsumsi 0,75 – 1 kg konsentrat sebanyak tiga kali sehari,
sehingga pedet dapat disapih bukan berdasarkan pada umur, tetapi pada kemampuan
konsumsi konsentrat. Ada pedet yang disapih pada umur empat minggu dan ada yang
disapih diatas 10 minggu. Penyapihan dilakukan secara bertahap selama 3 – 7
hari.
Sapi dara adalah sapi
pada masa antara lepas sapih sampai laktasi pertama kali. Sapi perah dara
(Heifers ) diharapkan dapat menjadi calon induk yang mampu memproduksi susu
dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi. Hal ini tidak terlepas dari
pemeliharaan mulai dari lahir, maka dari itu pedet yang diberi penanganan yang
baik sejak lahir akan menghasilkan dara yang berkualitas baik
- Berasal dari induk yang unggul
- Bentuk tubuh proporsional dan sesuai standar
- Tidak ada kelainan fisik
- Berasal dari dearah bebas penyakit menular
- Bukan dari hasil perkawinan in breeding
- Tidak mempunyai sejarah terkena penyakit berat
- Sudah dilakukan potong tanduk
Proses pencernaan pedet pada umur
1-3 hari belum mampu mencerna pakan yang menggandung serat kasar,maka dari itu
pedet akan di beri susu dari induknya.
1. Pakan cair / likuid
- Pemberian kolostrum setelah lahir sebanyak ± 10% BB.
- Air susu atau Milk replacer (susu pengganti) Untuk 1 kg milk replacer dicampur dengan 7 liter air
§ Umur 5-30 hari, dengan jumlah pemberian susu 3,5
liter/ekor/hari
§ Umur 31 -60 hari dengan jatah susu 4,5 liter/ekor/hari
§ Umur 61-90 hari dengan jatah susu 3,5 liter/ekor/hari
2.
Pakan
padat/kering
§ Hijauan
(hay)
Pemberian hijauan
kepada pedet yang masih menyusu, hanya untuk diperkenalkan saja guna merangsang
pertumbuhan rumen. Dalam sistem pencernaan pedet akan berkembang seiring
dengan umur, makin
dewasa maka system pencernakan akan semakin sempurna dan pemberian pakan harus
sedikit demi sedikit.
Pedoman pemberian susu dan pakan pada pedet hingga
lepas sapih dan hal-hal yang harus di perhatikan.
Abomasum pedet yang baru lahir berukuran lebih besar
yaitu 70% dari total alat pencernaan. Pada saat ini makanan yang dikonsumsi makanan cairan akan
masuk eosophagus selanjutnya masuk ke abomasum dan diserap oleh abomasum.
- Pakan Pedet
- Pakan Pedet umur 0 – 6 hari (Masa Kolostrum)
- Pakan Pedet umur 1 – 9 minggu (Proses Masa Sapih)
- Untuk merangsang perkembangan rumen, pedet sebaiknya diberi makanan padat secepatnya.
Pemberian
makanan formula (calf starter) dan hijauan kering kualitas tinggi yang
diberikan lebih awal, perkembangan daya ruminasia akan lebih cepat, karena
makanan padat terlebih dahulu akan masuk ke rumen dan merangsang perkembangan
rumen.
- Pemberian calf starter dan hay / rumput kering dapat dimulai sejak pedet 2 – 3 minggu (fase pengenalan). Berikan rumput yang berkualitas baik yang bertekstur halus dan bentuk ukuran kecil untuk mempermudah dalam pencernaan. Hal ini ditujukan untuk membiasakan pedet dapat mengkonsumsi pakan padat dan dapat mempercepat proses penyapihan hingga usia 4 minggu. Kualitas calf starter yang dipersyaratkan : Protein Kasar 18 – 20 %, TDN 75 – 80 % ( Ca dan P, 2 banding 1 ) kondisi segar.
- Jangan memberikan silase pada pedet (sering berjamur), selain itu pedet belum bisa memanfaatkan asam dan NPN yang banyak terdapat dalam silase.
- Konsumsi hijauan harus mulai banyak setelah memasuki fase penyapihan.
Ciri-ciri pedet lepas sapih
Penyapihan (penghentian
pemberian air susu) dapat dilakukan apabila :
- Sudah tidak lagi menyusu pada induknya
- Bobot badan sudah mencapai kurang lebih 60 kg
- Pedet dalam kondisi sehat dan sudah mengkonsumsi konsentrat formula pedet (calf starter) sebanyak 0,5 kg/hari atau lebih dan 1,4 - 1,8 kg hijauan setiap harinya.
- Kandangnya sudah dipisah dari induknya.
- Umur tidak menjadi indikator pedet siap di sapih.
Penyapihan pedet
Menyapih
( menghentikan pemberian susu ) adalah proses pengenalan dengan sumber pakan
dewasa dan perlahan lahan menghentikan pemberian air susu
Tujuan penyapihan :
- Sebagai Persiapan replacement indukan
- Untuk penghematan biaya pembesaran pedet
- Meningkatkan volume susu yang untuk di jual Prosedur penyapihan pedet
- Proses Penyapihan dimulai secara bertahap dimulai 20 hari sebelum penyapihan.
- Apabila dilakukan penyapihan pedet harus dalam kondisi sehat
- Kandang yang diperlukan untuk pedet lepas sapih berupa kandang sistem kelompok di dalam kandang koloni. Hal ini dimaksudkan agar sapi-sapi remaja lebih bebas bergerak sehingga tulang dan badannya kuat dan tidak terjadi persaingan dalam mendapatkan pakan.
- Pakan pedet yang disapih diantaranya adalah rumput kering (hay) konsentrat (calf starter) dan air minum yang terseda secara adlibitum (terus menerus).
- Kebersihan kandang di lakukan secara rutin dan di lakukan dengan membersihkan lantai kandang, tempat minum, tempat pakan dan lingkungan sekitar kandang agar pedet tetap sehat.
Tujuan
pemeliharaan dara
Sapi dara adalah sapi
pada masa antara lepas sapih sampai laktasi pertama kali.
Tujuan
Pembesaran Sapi Perah Dara (Heifers ) adalah :
- Menyediakan calon induk pengganti (replacement stock) yang mampu produksi susu dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi.
- Pengembangan usaha dengan cara menambah populasi induk,
Dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
ΓΌ Membesarkan sapi dara yang berasal dari turunan
sapi sendiri (self replacement).
ΓΌ Membeli dari luar (new comer replacement).
Dewasa
kelamin
Periode kehidupan sapi jantan atau
betina yang diserai mulai berfungsinya alat
kelamin untuk memproduksi sperma atau ovum. Dewasa kelamin ditandai dengan
birahi.
Dewasa
kelamin ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut ;
Γ
Vulva Nampak merah, bengkak,
hangat dan sering keluar lendir.
Γ
Sapi peka, mudah terangsang
dan diam ketika di naiki pejantan.
Γ
Sapi terlihat gelisah,
mengangkat-angkat ekornya dan selalu mengemoh
Umur
berapa betina siap
di kawinkan
Sapi
yang birahi belum tentu dapat dikawinkan karena bisa saja sapi tersebut belum
dewasa tubuh. Jika dewasa tubuh sudah tercapai maka sperma/ovum yang dihasilkan
akan berkualitas. Betina siap dikawinkan pada umur 15 samapai 18 bulan karena
pada umur ini sapi dara sudah dewasa tubuh dan dewasa kelamin sehingga
keturunan yang di hasilkan pasti bagus.